Call Of Duty

Pernah dengar kata-kata itu? Itu adalah nama sebuah game. Mungkin hanya sekedar game buat kalian, tapi tidak buat kami. Karena ada harga diri yang dipertaruhkan disana.

Awalnya game ini saya mainkan dirumah, lama tak digubris, akhirnya CD installer game tersebut saya bawa ke kantor karena mungkin ada rekan kerja saya yang mau meminjam. Akhirnya bersama Poggy rekan saya satu ruangan di ruang meeting (waktu itu karena kekurangan space, saya, Poggy, Fery, Onggo dan Dede ditempatkan di ruang meeting), game tersebut coba di install di PC kantor. Namun sayang, CD game-nya sudah banyak goresan, sehingga selalu error ketika di install.

Satu bulan berselang, tanpa sepengetahuan saya, Poggy membawa pulang CD game-nya. Dia menggosok goresannya dengan Brasso. Dan keisengannya menggosok CD dengan Brasso berhasil, hasil yang tidak pernah terduga. CD rusak itu telak membius orang-orang disini. Membuat mereka menunggu-nunggu jam istirahat dan jam pulang kerja.

Setelah berhasil dengan gosokan Brasso-nya, kami di ruang meeting meng-install game itu, bukan kami, tapi lebih tepatnya Poggy meng-installkan buat kami. Men-setting koneksi LAN agar lebih seru. Akhirnya kami saling bertempur, saya menggunakan nama Jenderal Soeharto, Poggy menggunakan nama Poggy Hitler, Ferry menggunakan nama Mamat Metal, Dede menggunakan nama Abdul Jablay, dan Onggo menggunakan nama Mario Bross.

Semua berjalan seru, kami tertawa satu sama lain. Karena hanya berlima, kami mulai meracuni rekan-rekan kerja kami yang lain. Awalnya mereka enggan karena sudah terbiasa dengan Counter Strike, game sejenis Call of Duty. Akhirnya, setelah mereka melihat sendiri bagaimana mereka melihat serunya kami bermain, mereka mulai tertarik. Satu dua orang mulai bergabung, sampai akhirnya semua orang selantai tidak asing dengan COD, bahkan para wanitapun ikut bertempur.

Satu persatu bergabung bersama kami, mulai antar cubbicle, antar lantai, antar gedung dan akhirnya menyebar hingga antar pulau. Dari karyawan yang kata begank kelas cubluk sampai ke level General Manager, semua bermain COD. Perang e-mail pun tak terelakkan. Setiap kata yang terlontar hanya makin membuat panas situasi pertempuran.

Sampai sekarangpun pertempuran-pertempuran terus berlanjut. Siang saat jam istirahat dan sore saat jam pulang kerja. Semua prestasi juga tercatat. Setiap pemain punya report sendiri hingga berapa banyak dia mematikan lawan dan dimatikan lawan, semua tercatat. Dan mungkin hal-hal yang tercatat seperti itu yang membuat pemain makin semangat bertempur. hingga permusuhan malah acapkali timbul diantara para pemain.

Itulah COD, entah dimana lagi bisa ditemukan riuhnya game seperti ini. Mungkin hanya disini hal seperti itu bisa ditemui.

Tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang game ini? silahkan klik artikel terkait dibawah:
Call Of Duty Official site
CoD Patch & Download
CoD dalam video

Related Posts by Categories